Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 4 Part 2 - YUKKIMURA. BLOGS

Latest

Selasa, 27 Maret 2018

Novel Fantajī no aru betsu no sekai Volume 1 Chapter 4 Part 2

Pada dasarnya manusia selalu melakukan dosa setiap harinya, contohnya yang paling dekat adalah tujuh dosa besar.

Kemarahan, kebencian, kesombongan, keirihatian, ketamakan, kemalasan, dan kerakusan. Dan pokok paling pentingnya apakah mereka melakukan sesuatu yang benar untuk melawan balik dosa tersebut.

Ada sebuah pertanyaan , coba kalian jawab. Apakah manusia dan dewa itu sama?. Jika kalian berpikir cermat kalian akan menjawab tidak, tetapi kalian keliru. Dewa adalah wujud dari manusia yang melakukan kebaikan dan melakukan kejahatan. Maupun anugerah dari TUHAN. Selama ini kalian berpikir Dewa berada diatas kita , yang seharusnya Dewa akan ada dibawah kita jika kita melakukan kebaikan.

Mari kita membicarakan tentang kenyataan, didunia ini tidak ada keadilan pasti akan ada satu kelompok atau individu yang merasakan akibat tersebut seperti, orang miskin dan orang tidak berpendidikan. Cara merubah keadilan tersebut adalah Perang. Itulah satu satunya menjatuhkan hak para penguasa.

Menjelaskan sesuatu yang penting kepada murid murid ia adalah Mina-sensei. Mengingat jumlah musuh dan beberapa partisipasi , aku mencoba melihat keadaan. Apakah akan lebih buruk?.

"Kalian sudah tahu bahwa hanya akan ada 10 peserta setiap kelas, dan 20 murid dikelas ini akan disingkirkan".

"Sensei bagaimana peraturan di pertandingan ini ?" ucap Rin.

"Kalian akan melakukan pertandingan dengan teman sebangku kalian , dan jika saya merasa kemampuan kalian cukup untuk ikut serta dalam savior , kalian tidak usah melanjutkan pertandingan kalian".

Namun, meski aku menahan diri dalam pertandingan ini , pasti akan diterima oleh Mina-sensei kemampuanku yang melewati batas dalam dunia ini sangatlah mengerikan, tapi itu akan mencolok mengingat diriku adalah peringkat terakhir tetapi mendapat pilihan dari seorang guru sihir yang berbakat.

Hampir semua murid disini mengamati setiap kemampuan individu masing masing , setiap murid juga memperhatikanku dan Rin serta laki-laki berambut pirang didepanku ini.

E-eto nama Edward Holmes, dan level 89 dan memiliki elemen Es , Api dan Petir Lumayan kuat sepertinya, untung saja tidak menjadi lawanku.

Sebenarnya aku kurang baik dalam komunikasi, tapi aku akan mencoba menyapanya kemungkinan dia akan menjawab sapaanku. Sekedar mencari teman itulah yang penting, dan yang tidak kalah penting apakah pertandingan ini memengaruhi kehidupanku yang sekarang.

Saat aku ingin memanggil laki laki itu, Mina-sensei telah selesai mempersiapkan pertandingan, jadi sepertinya aku akan mengurung niatku. Setelah kuamati lebih lanjut arena pertandingannya terlalu besar, dan kejutannya belum berakhir...Kami kedatangan tamu.

Aku mendekati Rin untuk bertanya siapakah mereka, menggunakan map aku tahu ada berapa orang yang terdapat di bangku penonton. 286 orang, dan memakai seragam sekolah yang sama denganku. apakah mereka murid disini.

Kekhawatiranku terhadap itu semua membuatku sedikit pusing, apa apaan ini mengapa ada penontonnya. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian dan terkenal dan membuat ku lelah.. dan ini.. dan itu..sebelum itu sepertinya aku ingin menanyakan beberapa hal kepada Rin.

"Oii, Rin siapa mereka dan apa tujuan mereka disini?".

Rin terpaku dan beku ditempat , seperti sedikit terkejut dengan kedatang mereka.

"Oi Rin bisakah kau menjawabku?"

"Eh, ah apa? , oh mereka ya , mereka adalah murid dari kelas yang berbeda beda, kau tahu kan ada 4 kelas setiap tingkatan kelas dan dibagi lagi menjadi 3 tingkatan dalam golongan, dan yang kau tahu kelas kita berada di golongan illhem dan tingkatan D, dan 2 golongan lainnya adalah Delaid yang berada digolongan kedua , ditambah golongan pertama yaitu, Weyn".

Memberi penjelasan yang membelit , sepertinya dia terganggu dengan kedatangan mereka. Mentalnya akan menurun sepertinya dan kemampuan yang akan dikeluarkan tidak maksimal, tapi dia tak bisa diremehkan juga walaupun begitu justru ini dapat memotivasinya. 

Dia selalu memberi ku pertanyaan ("Hitoshi-kun apakah kamu mau mencapai sesuatu yang tinggi?") dengan begitu aku dapat memprediksi bahwa, terdapat kasta yang berbeda beda dalam sekolah ini , dan aku sedikit senang terhadap itu.

"Yah mari kita mulai , jangan sampai kalian kalah dengan mereka yahh".

'Jangan kalah' kalimat yang bagus untuk hal ini, tapi terdapat keganjilan dalam pikiranku. Mengutarakan pandanganku kepada murid murid di golongan Weyn , terdapat laki laki yang lumayan tinggi , tersenyum kepadaku dan memberikan wajah jijik. Sepertinya dia sedikit meremehkanku karena peringkatku, tetapi biarlah.

Hitoshi yang mulai merasakan ketidaknyaman berharap akan terjadi sesuatu yang bagus, tapi disatu sisi Rin yang selalu bersemangat, sekarang terlihat gelisah dan ragu untuk maju. 

Hitoshi yang melihat keadaan Rin tersebut, mendekatinya dan memukul kepalanya perlahan.

"
Aghh, sakit"

"
Sudahlah bodoh, apa yang kau pikirkan, apa kau takut kepada mereka hiraukan saja, apa peduli mereka terhadapmu. Yang akan melangkah maju adalah dirimu bukan mereka , jika kau merasa kalah buktikanlah, buktikan kau bisa".

Yah benar, mulai sekarang adalah startnya aku harus melalui semua ini , apapun yang terjadi tidak terlalu masalah bagiku, aku cuma memiliki satu kenalan dan jika aku berulah dan membuat masalah tidak akan berdampak besar. 


Dan hari ini mungkin adalah peringatan bagiku 'Cepatlah keluar dari kamarmu dan pergi mencari teman sana' untuk melangkah kedepan dan melupakan masa lalu. Meski begitu aku tidak akan melupakan hal hal yang berarti bagiku tapi kupikir dunia ini hanyalah untukku. Yoshhhh... ini adalah hidupku tidak peduli apa mau mereka karena GAME START...

LANJUT CHAPTER 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar